oleh : Yohanes Ivan Adi Kristianto
12030111140258
Swasembada
Pangan Lagi ? Why Not ?
I Pengantar
Teknologi informasi dan komunikasi atau
information and communication technology (ICT) telah tumbuh pesat di masyarakat
jaman sekarang. Bahkan, setiap rumah tangga mempunyai koneksi internet. Hal itu
menunjukan bahwa kemajuan ICT di masyarakat telah tumbuh dan berkembang.
II Definisi Teknologi Informasi dan
komunikasi
http://sacc-usa.org/currents/business/ic
Teknologi informasi mencakup dua aspek (Wikipedia) yaitu teknologi
informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi adalah segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi
komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu
untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
http://safrilblog.wordpress.com/2011/10/
E-business menjadi salah satu trending topic yang hangat
dibicarakan pengamat ICT saat ini. E-business
menjadi topik hangat karena banyak perusahaan telah banyak menerapkannya.
Menurut
James O’Brien (Brien & Marakas, 2010) , e-business berkaitan dengan internet dan
pemberdayaan proses bisnis, e-commerce,
serta pihak – pihak yang berkepentingan lainnya. Internet dan ekstranet telah
menjadi infrastruktur pendukung aplikasi e-business. Kedua hal itu berfungsi
untuk merekayasa ulang proses bisnis
internal, mengimplementasikan sistem e-commerce
dengan pelanggan dan pemasok, dan meningkatkan kerjasama perusahaan
antaranggota tim bisnis dan kelompok kerja.
IV
Topik permasalahan
Apakah
e-business bisa diterapkan dalam bidang pertanian ?
http://www.inilahjabar.com/read/detail/1
E-pertanian adalah suatu kompleks jaringan yang
memfasilitasi petani agar lebih mudah dalam melakukan usaha tani. E-pertanian
pada dasarnya sama dengan e-business.
E-pertanian membahas lebih spesifik dalam hal pertanian.
E-pertanian
banyak digunakan di lahan pertanian yang berbasis pedesaan. E-Pertanian melibatkan
konseptualisasi, desain, pengembangan,evaluasi dan penerapan cara-cara inovatif
untuk menggunakan teknologi informasidan komunikasi (ICT) pada domain pedesaan,
dengan fokus utama pada pertanian.
E-Pertanian adalah salah satu baris aksi diidentifikasi
dalam deklarasi dan rencanaaksi dari KTT Dunia tentang Masyarakat
Informasi (WSIS). “Agenda Tunis untukMasyarakat Informasi,” diterbitkan
pada tanggal 18 November 2005, menekankanperan memfasilitasi terkemuka yang
badan-badan PBB harus bermain dalampelaksanaan Rencana Aksi Geneva. (Bella) .
Dalam penerapan e-pertanian ke masyarakat, sukarelawan
serta pihak yang membantu publikasi hal ini mengalami kesulitan. Hal itu
disebabkan karena masyarakat masih banyak yang gagap teknologi atau gaptek. Kesulitan penyuluhan e-pertanian pada
masyarakat salah satunya dialami karang taruna di bandung. “Tidak mudah mengenalkan e-pertanian kepada
petani yang rata-rata tidak mendapat akses komunikasi. Untuk itu kami libatkan
putra putri petani, Karang Taruna, pelajar, dan komunitas di desa-desa dalam
mengembangkan e-pertanian," kata Kepala Bidang Pengembangan Sistem
Informasi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Bayu Mulyana, di Bandung,
Kamis (20/10). (MC)
VI Pembahasan
E-pertanian
pada konsepnya sama dengan e-business.
E-pertanian memiliki komponen seperti intranet dan ekstranet. Selain itu,
e-pertanian memiliki sistem pemrosesan transaksi, database, sistem pemasaran
dan produksi, manajemen sumberdaya manusia, dan sistem keuangan – akuntansi.
Akses komunikasi seperti jaringan internet harus ada dalam sistem e-pertanian.
Editing : Corel Draw X3
Sistem database pada e-pertanian bekerja untuk
menyimpan hasil pertanian pada musim panen. Jumlah panen yang didapat langsung
dicatat dalam komputer pusat yang bisa diletakan di Koperasi Unit Desa (KUD). Pencatatan
tersebut kemudian disimpan dalam sistem penyimpanan desa tersebut. Pencatatan
tersebut akan berguna di masa depan. Misalnya, masyarakat yang mendapat hasil
rekapitulasi panen tiap musim dapat menyimpulkan kinerja pertanian di desa
tersebut. Jika hasil pertanian menurun dibandingkan dengan musim lalu,
masyarakat bisa mencari alasan penurunan tersebut. Penyebab turunnya hasil
pertanian bisa dicegah di kemudian hari.
Sistem
pemrosesan transaksi berguna dalam penyebaran informasi dan data kepada
pengguna. Dalam e-pertanian, sistem pemrosesan transaksi berguna untuk
penyebaran informasi aktual maupun nonaktual kepada masyarakat tani. Masyarakat
dapat mengakses informasi seperti rekapitulasi data panen musim, berita tentang
naiknya harga pupuk, sosialisasi dari departemen pertanian daerah, dan sebagainya.
Adanya fasilitas semacam itu jelas mempermudah masyarakat tani dalam kegiatan
bertani karena masyarakat biasanya tidak sempat untuk mencari informasi –
informasi.
Sistem pemrosesan transaksi memiliki peran penting terhadap hubungan petani dengan supplier atau pemasok. Kekuatan pemasok, yang dijelaskan secara detail oleh Michael Porter, akan sangat berpengaruh terhadap proses produksi sebuah industri,terlebih jika jumlah pemasok bahan baku tidak banyak maka pemasok dapat menetapkan harga yang tidak rendah. Selain itu, bahan baku atau produk substitusi sangat sedikit serta memiliki biaya pengiriman tersendiri. Oleh karena itu untuk menghindari tingginya biaya yang dikeluarkan untuk pembelian dan keterbatasan bahan baku dari pemasok, produsen sebaiknya memiliki industri yang memproduksi bahan baku (industri hulu) untuk proses produksi.(Hanita) Pemasok dalam dunia
pertanian dapat berupa pemasok pupuk, pemasok biji, pemasok air, pemasok
peralatan, dan lain – lain.
lmks.wikispaces.com
Sistem pemrosesan transaksi memiliki peran penting terhadap hubungan petani dengan supplier atau pemasok. Kekuatan pemasok, yang dijelaskan secara detail oleh Michael Porter, akan sangat berpengaruh terhadap proses produksi sebuah industri,terlebih jika jumlah pemasok bahan baku tidak banyak maka pemasok dapat menetapkan harga yang tidak rendah. Selain itu, bahan baku atau produk substitusi sangat sedikit serta memiliki biaya pengiriman tersendiri. Oleh karena itu untuk menghindari tingginya biaya yang dikeluarkan untuk pembelian dan keterbatasan bahan baku dari pemasok, produsen sebaiknya memiliki industri yang memproduksi bahan baku (industri hulu) untuk proses produksi.
Sistem produksi
ICT dalam pertanian mempunyai fungsi sebagai aplikasi pembantu produksi. Sistem
produksi membantu dalam perencanaan. Misalnya, Global Positioning System (GPS) membantu dalam pengaturan penanaman
biji tiap satuan lahan. Pengaturan penanaman biji tiap lahan sangat membantu
program diversivikasi pertanian. Diversifikasi pertanian adalah keanekaragaman
jenis tanaman yang ditanam. Diversifikasi pertanian berfungsi agar petani tidak
bergantung pada jenis tanaman tertentu dan tanah tidak cepat kehilangan unsur
haranya. Contoh lainnya adalah memanfaatkan pemantauan cuaca. Dengan adanya
pemantauan cuaca, petani dapat memilih waktu yang tepat untuk penanaman dan
pemanenan. Penanaman dan pemanenan yang tidak sesuai waktunya akan mengurangi
jumlah penghasilan yang didapat.
Manajemen
sumberdaya manusia ICT dalam pertanian akan membantu petani dalam mencari
konsumen. Manajemen sumberdaya dalam e-pertanian berguna untuk mempromosikan
hasil pertanian ke masyarakat umum. Dengan sistem manajemen sumberdaya manusia,
petani juga memperoleh kemungkinan untuk mendapatkan bantuan dari pihak luar
dengan catatan sistem pertanian mereka bagus dan diketahui pihak luar.
Sistem akuntansi
dan keuangan dalam e-pertanian sangat membantu dalam manajemen keuangan suatu
komunitas pertanian. Sistem akuntansi dan keuangan berfungsi untuk mencatat,
melaporkan, dan menganalisis transaksi bisnis untuk keperluan pengambilan
keputusan. Di lapangannya, sistem akuntansi dan keuangan membantu komunitas
petani menganalisis keuntungan atau kerugian yang dialami dalam satu periode
laporan. Selanjutnya, hasil dari analisis tersebut dapat digunakan untuk
mengambil keputusan selanjutnya.
http://merlin2011graduates.com/blog/2011
Karena sistem e-pertanian banyak manfaatnya, sistem e-pertanian
seharusnya mulai diterapkan dan didukung oleh pihak yang terkait. Solusi untuk
e-pertanian menurut penulis adalah :
1. Dinas pertanian
menyelenggarakan acara sosialisasi e – pertanian di desa – desa yang memiliki
potensi pertanian yang bagus.
2. Pemerintah menganggarkan
APBN untuk membantu terbentuknya sistem e – pertanian karena masyarakat desa,
yang umumnya berpotensi membangun e-pertanian, terhalang karena masalah dana.
3. Adanya mahasiswa atau
mahasiswi yang membuat program kreativitas mahasiswa (PKM) bertemakan e –
pertanian. Hal itu akan mengundang investor yang terjun dalam usaha tani
tertarik untuk berinvestasi. Investasi berupa bantuan infrastruktur e –
pertanian kepada petani dan investor berhak memiliki hasil pertanian dari
petani tersebut.
VII Kesimpulan
Pembahasan
Setelah melalui
pembahasan, telah terbukti bahwa bidang teknologi informasi komunikasi bisa
dipadukan dengan bidang pertanian melalui e-pertanian. Selain itu, e –
pertanian akan sangat membantu pengusaha tani dalam mengelola pertanian. Semoga
dengan adanya e – pertanian dan teknologi informasi lainnya, penulis berharap
supaya Indonesia kembali merajai bidang pertanian di kawasan ASEAN, bahkan
kalau mampu kawasan Asia.
VIII Daftar Pustaka
Bella, M. (n.d.). Melisa's Webblog. Retrieved
06 26, 2012, from agrotekmalisa.blogspot.com:
http://agrotekmalisa.blogspot.com/2012/06/pemanfaatan-teknologi-komputer-di-dalam.html
Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010). Introduction
to Information System. New York: The McGraw-Hill Irwin Companies.
Hanita. (n.d.). Ini Blognya. Retrieved 6 26, 2012,
from hanita-d.blogspot.com:
http://hanita-d.blogspot.com/2010/03/analisis-5-kekuatan-persaingan-menurut.html
MC. (n.d.). Portal Infopublik. Retrieved 6 26, 2012,
from http://infopublik.kominfo.go.id: http://infopublik.kominfo.go.id/index.php?page=news&newsid=8601
Wikipedia. (n.d.). Wikipedia Ensiklopedia Bebas.
Retrieved 06 25, 2012, from id.wikipedia.org:
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi
Refreshing yuk...Let's watch this video
Animator vs Animation 3
Link Word : http://www.mediafire.com/view/?06ewhcktpwre9sd












