Sabtu, 07 Juli 2012


oleh : Yohanes Ivan Adi Kristianto

12030111140258                   



Swasembada Pangan Lagi ? Why Not ?

I Pengantar



            Teknologi informasi dan komunikasi atau information and communication technology     (ICT) telah tumbuh pesat di masyarakat jaman sekarang. Bahkan, setiap rumah tangga mempunyai koneksi internet. Hal itu menunjukan bahwa kemajuan ICT di masyarakat telah tumbuh dan berkembang.
II Definisi Teknologi Informasi dan komunikasi

http://sacc-usa.org/currents/business/ic

      Teknologi informasi mencakup dua aspek (Wikipedia) yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi adalah segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. 

III Tren E-Business
http://safrilblog.wordpress.com/2011/10/

        E-business menjadi salah satu trending topic yang hangat dibicarakan pengamat ICT saat ini. E-business menjadi topik hangat karena banyak perusahaan telah banyak menerapkannya.
            Menurut James O’Brien (Brien & Marakas, 2010), e-business berkaitan dengan internet dan pemberdayaan proses bisnis, e-commerce, serta pihak – pihak yang berkepentingan lainnya. Internet dan ekstranet telah menjadi infrastruktur pendukung aplikasi e-business. Kedua hal itu berfungsi untuk  merekayasa ulang proses bisnis internal, mengimplementasikan sistem e-commerce dengan pelanggan dan pemasok, dan meningkatkan kerjasama perusahaan antaranggota tim bisnis dan kelompok kerja. 



IV Topik permasalahan
            Apakah e-business bisa diterapkan dalam bidang pertanian ?

V Tren e-pertanian
http://www.inilahjabar.com/read/detail/1

              E-pertanian adalah suatu kompleks jaringan yang memfasilitasi petani agar lebih mudah dalam melakukan usaha tani. E-pertanian pada dasarnya sama dengan e-business. E-pertanian membahas lebih spesifik dalam hal pertanian.
            E-pertanian banyak digunakan di lahan pertanian yang berbasis pedesaan. E-Pertanian melibatkan konseptualisasi, desain, pengembangan,evaluasi dan penerapan cara-cara inovatif untuk menggunakan teknologi informasidan komunikasi (ICT) pada domain pedesaan, dengan fokus utama pada pertanian.
          E-Pertanian adalah salah satu baris aksi diidentifikasi dalam deklarasi dan rencanaaksi dari KTT Dunia tentang Masyarakat Informasi (WSIS). “Agenda Tunis untukMasyarakat Informasi,” diterbitkan pada tanggal 18 November 2005, menekankanperan memfasilitasi terkemuka yang badan-badan PBB harus bermain dalampelaksanaan Rencana Aksi Geneva. (Bella).
            Dalam penerapan e-pertanian ke masyarakat, sukarelawan serta pihak yang membantu publikasi hal ini mengalami kesulitan. Hal itu disebabkan karena masyarakat masih banyak yang gagap teknologi atau gaptek.  Kesulitan penyuluhan e-pertanian pada masyarakat salah satunya dialami karang taruna di bandung. “Tidak mudah mengenalkan e-pertanian kepada petani yang rata-rata tidak mendapat akses komunikasi. Untuk itu kami libatkan putra putri petani, Karang Taruna, pelajar, dan komunitas di desa-desa dalam mengembangkan e-pertanian," kata Kepala Bidang Pengembangan Sistem Informasi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Bayu Mulyana, di Bandung, Kamis (20/10). (MC)



VI Pembahasan        
            E-pertanian pada konsepnya sama dengan e-business. E-pertanian memiliki komponen seperti intranet dan ekstranet. Selain itu, e-pertanian memiliki sistem pemrosesan transaksi, database, sistem pemasaran dan produksi, manajemen sumberdaya manusia, dan sistem keuangan – akuntansi. Akses komunikasi seperti jaringan internet harus ada dalam sistem e-pertanian.
Editing : Corel Draw X3
          Sistem database pada e-pertanian bekerja untuk menyimpan hasil pertanian pada musim panen. Jumlah panen yang didapat langsung dicatat dalam komputer pusat yang bisa diletakan di Koperasi Unit Desa (KUD). Pencatatan tersebut kemudian disimpan dalam sistem penyimpanan desa tersebut. Pencatatan tersebut akan berguna di masa depan. Misalnya, masyarakat yang mendapat hasil rekapitulasi panen tiap musim dapat menyimpulkan kinerja pertanian di desa tersebut. Jika hasil pertanian menurun dibandingkan dengan musim lalu, masyarakat bisa mencari alasan penurunan tersebut. Penyebab turunnya hasil pertanian bisa dicegah di kemudian hari.  
            Sistem pemrosesan transaksi berguna dalam penyebaran informasi dan data kepada pengguna. Dalam e-pertanian, sistem pemrosesan transaksi berguna untuk penyebaran informasi aktual maupun nonaktual kepada masyarakat tani. Masyarakat dapat mengakses informasi seperti rekapitulasi data panen musim, berita tentang naiknya harga pupuk, sosialisasi dari departemen pertanian daerah, dan sebagainya. Adanya fasilitas semacam itu jelas mempermudah masyarakat tani dalam kegiatan bertani karena masyarakat biasanya tidak sempat untuk mencari informasi – informasi.




lmks.wikispaces.com


            Sistem pemrosesan transaksi memiliki peran penting terhadap hubungan petani dengan supplier atau pemasok. Kekuatan pemasok, yang dijelaskan secara detail oleh Michael Porter, akan sangat berpengaruh terhadap proses produksi sebuah industri,terlebih jika jumlah pemasok bahan baku tidak banyak maka pemasok dapat menetapkan harga yang tidak rendah. Selain itu, bahan baku atau produk substitusi sangat sedikit serta memiliki biaya pengiriman tersendiri. Oleh karena itu untuk menghindari tingginya biaya yang dikeluarkan untuk pembelian dan keterbatasan bahan baku dari pemasok, produsen sebaiknya memiliki industri yang memproduksi bahan baku (industri hulu) untuk proses produksi. (Hanita) Pemasok dalam dunia pertanian dapat berupa pemasok pupuk, pemasok biji, pemasok air, pemasok peralatan, dan lain – lain.
            Sistem produksi ICT dalam pertanian mempunyai fungsi sebagai aplikasi pembantu produksi. Sistem produksi membantu dalam perencanaan. Misalnya, Global Positioning System (GPS) membantu dalam pengaturan penanaman biji tiap satuan lahan. Pengaturan penanaman biji tiap lahan sangat membantu program diversivikasi pertanian. Diversifikasi pertanian adalah keanekaragaman jenis tanaman yang ditanam. Diversifikasi pertanian berfungsi agar petani tidak bergantung pada jenis tanaman tertentu dan tanah tidak cepat kehilangan unsur haranya. Contoh lainnya adalah memanfaatkan pemantauan cuaca. Dengan adanya pemantauan cuaca, petani dapat memilih waktu yang tepat untuk penanaman dan pemanenan. Penanaman dan pemanenan yang tidak sesuai waktunya akan mengurangi jumlah penghasilan yang didapat.
            Manajemen sumberdaya manusia ICT dalam pertanian akan membantu petani dalam mencari konsumen. Manajemen sumberdaya dalam e-pertanian berguna untuk mempromosikan hasil pertanian ke masyarakat umum. Dengan sistem manajemen sumberdaya manusia, petani juga memperoleh kemungkinan untuk mendapatkan bantuan dari pihak luar dengan catatan sistem pertanian mereka bagus dan diketahui pihak luar.
            Sistem akuntansi dan keuangan dalam e-pertanian sangat membantu dalam manajemen keuangan suatu komunitas pertanian. Sistem akuntansi dan keuangan berfungsi untuk mencatat, melaporkan, dan menganalisis transaksi bisnis untuk keperluan pengambilan keputusan. Di lapangannya, sistem akuntansi dan keuangan membantu komunitas petani menganalisis keuntungan atau kerugian yang dialami dalam satu periode laporan. Selanjutnya, hasil dari analisis tersebut dapat digunakan untuk mengambil keputusan selanjutnya. 



http://merlin2011graduates.com/blog/2011 

               Karena sistem e-pertanian banyak manfaatnya, sistem e-pertanian seharusnya mulai diterapkan dan didukung oleh pihak yang terkait. Solusi untuk e-pertanian menurut penulis adalah :
1.            Dinas pertanian menyelenggarakan acara sosialisasi e – pertanian di desa – desa yang memiliki potensi pertanian yang bagus.
2.   Pemerintah menganggarkan APBN untuk membantu terbentuknya sistem e – pertanian karena masyarakat desa, yang umumnya berpotensi membangun e-pertanian, terhalang karena masalah dana.
3.     Adanya mahasiswa atau mahasiswi yang membuat program kreativitas mahasiswa (PKM) bertemakan e – pertanian. Hal itu akan mengundang investor yang terjun dalam usaha tani tertarik untuk berinvestasi. Investasi berupa bantuan infrastruktur e – pertanian kepada petani dan investor berhak memiliki hasil pertanian dari petani tersebut.
VII Kesimpulan Pembahasan
            Setelah melalui pembahasan, telah terbukti bahwa bidang teknologi informasi komunikasi bisa dipadukan dengan bidang pertanian melalui e-pertanian. Selain itu, e – pertanian akan sangat membantu pengusaha tani dalam mengelola pertanian. Semoga dengan adanya e – pertanian dan teknologi informasi lainnya, penulis berharap supaya Indonesia kembali merajai bidang pertanian di kawasan ASEAN, bahkan kalau mampu kawasan Asia. 

VIII Daftar Pustaka



Bella, M. (n.d.). Melisa's Webblog. Retrieved 06 26, 2012, from agrotekmalisa.blogspot.com: http://agrotekmalisa.blogspot.com/2012/06/pemanfaatan-teknologi-komputer-di-dalam.html
Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010). Introduction to Information System. New York: The McGraw-Hill Irwin Companies.
Hanita. (n.d.). Ini Blognya. Retrieved 6 26, 2012, from hanita-d.blogspot.com: http://hanita-d.blogspot.com/2010/03/analisis-5-kekuatan-persaingan-menurut.html
MC. (n.d.). Portal Infopublik. Retrieved 6 26, 2012, from http://infopublik.kominfo.go.id: http://infopublik.kominfo.go.id/index.php?page=news&newsid=8601
Wikipedia. (n.d.). Wikipedia Ensiklopedia Bebas. Retrieved 06 25, 2012, from id.wikipedia.org: http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi



Refreshing yuk...Let's watch this video
Animator vs Animation 3



Link Word : http://www.mediafire.com/view/?06ewhcktpwre9sd



Tidak ada komentar:

Posting Komentar